256 Orang Sudah Membaca
LAMPUNG BARAT, Wartapublik.net – Menindaklanjuti terkait kasus begal, korban Siti Rukmina Sari (24) Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bekerja di Puskesmas Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong mendapatkan klarifikasi dari Polsek Sumberjaya.
Dimana, setelah menerima informasi kejadian jambret Tempat Kejadian Perkara (TKP) jalan lintas Liwa. Tepatnya di Pekon Tambak Jaya, Kecamatan Way Tenong tim Tekab 308, Polres Lambar Unit Reskrim Polsek Sumberjaya melakukan pengejaran.
Namun pelaku tidak ditemukan, kemudian tim Opsnal tekab 308 mengintrogasi terhadap korban dan saksi-saksi karena ditemukan indikasi kejanggalan.
Kapolsek Sumberjaya Kompol Ery Hafri, S.H. M.H., melalui Unit Reskrim disampaikan Panit ll Reskrim Aiptu Sarif Haroni, tim kemudian mengajak korban ke TKP dan korban memperagakan aksi jambret yang awalnya disebut begal.
Dimana dari hasil olah TKP tim menemukan kejanggalan dan keterangan saksi korban yang berubah-ubah dan tidak konsisten.
Setelah itu dilakukan penyelidikan oleh tim dengan menemui saksi-saksi dan tidak ada kesesuaian dengan keterangan korban.
Sehingga tim makin mencurigai ada rekayasa. Lalu tim kembali interogasi korban dengan menceritakan fakta-fakta di lapangan. Dan akhirnya korban mengakui kejadian tersebut adalah rekayasa.
Korban melakukan rekayasa tersebut karena tekanan masalah pribadi. Dan telah diamankan Barang Bukti (BB) sebilah pisau cutter yang digunakan korban untuk melukai tangannya.
Sebelumnya disampaikan Kepala Puskesmas Minarni, berdasarkan keterangan yang disampaikan Siti kepadanya jika pada Rabu (15/2) dia sedang ada di kantor BRI Fajar Bulan, secara bersamaan dirinya mendapat telepon dari salah satu rekannya di usaha Pulsa di Sanyir Pekon Tambak Jaya yang meminta dirinya untuk datang mengambil uang pulsa.
Saat kembali pulang tepatnya di jalan nasional Tegajul sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pekon Padang Tambak, ternyata dirinya dibuntuti oleh dua orang pria yang tidak dikenal menggunakan satu motor mendekatinya langsung menyerempet dan melempar korban menggunakan batu hingga mengenai pelipis kirinya.
Dua orang tersebut lalu menarik tas berisikan uang Rp3 juta yang di selendangkan sembari membacok badannya dengan senjata tajam (sajam), beruntung Siti masih bisa mengelak dan menepis sabetan sajam, namun tangannya terluka.
Dikonfirmasi ulang Minarni membenarkan jika Siti mengakui dan telah memberikan keterangan jika memang kejadian tersebut rekayasa pihaknya karena adanya masalah pribadi yang berkaitan dengan keuangannya.
“Karena masalah tersebut pihaknya mendapat tekanan hingga melakukan rekayasa yang menghebohkan tersebut,” tandasnya. (*)
Komentar