oleh

Ketua TPPS Kabupaten Lampung Selatan Gelar Road Show Program Swasembada Gizi dan Penguatan Kapasitas TPPS

 485 Orang Sudah Membaca

LAMPUNG SELATAN, Wartapublik.net – Strategi penurunan stunting sudah ditetapkan sebagai salah satu isu nasional yang menjadi fokus dan prioritas pembangunan. Guna percepatan penurunan stunting harus benarbenar dijalankan oleh seluruh pemangku kepentingan.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lampung Selatan bersama tim komitmen menggelar kegiatan Road Show Program Swasembada Gizi dan Penguatan Kapasitas TPPS pada tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan di seluruh Kabupaten Lampung Selatan.

Kali ini, Road Show dilaksanakan di Balai Desa Bangun Rejo Kecamatan Ketapang dengan diikuti oleh TPPS Kecamatan, Desa serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan Desa, Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kader KB yang diselenggarakan baik secara tatap muka atau secara virtual melalui zoom meeting, Rabu (13/7/2022).

Tujuan Road Show ini sebagai penguatan kapasitas gerakan swasembada gizi melalui program dan kegiatan yang telah diselenggarakan serta diharapkan menjadi akses koordinasi dan konsolidasi TPPS Kabupaten, Kecamatan, Desa, Kelurahan serta kader penggerak gerakan swasembada gizi dan untuk memonitoring gerakan swasembada gizi, pelayanan program, terkait penurunan stunting dan pameran program kegiatan.

Camat Ketapang Mad’roi dalam sambutannya mengatakan, dari data tahun 2018 hingga 2022 lokasi fokus (lokus) prioritas stunting di wilayah Kecamatan Ketapang telah mengalami penurunan stunting pada tahun 2022.

“Adanya penurunan angka stunting dari 17 desa di wilayah Kecamatan Ketapang, terdapat 2 desa yang menjadi lokus pada tahun 2018 yakni Desa Bangun Rejo dan Desa Kemukus, tahun 2022 alhamdulilah sudah tidak menjadi lokus lagi,” ucap Camat Ketapang.

Dirinya mengungkapkan, dukungan terhadap percepatan penurunan stunting di Kecamatan Ketapang didukung melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) dan melalui peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan konvergensi intervensi spesifik.

“Dukungan yang diperlukan dalam upaya percepatan penanganan stunting di Kecamatan Ketapang yakni melalui pelatihan kompetensi SDM, orientasi dan pelatihan kader, advokasi kepada stakeholder, sosialisasi dan KIE, serta gali potensi dan kompetensi,” tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) yang merupakan salah satu tim TPPS Lampung Selatan, Erdiyansyah mengatakan, kegiatan road show ini merupakan langkah percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lampung Selatan, dengan target tahun 2024 Kabupaten Lampung Selatan zero stunting.

“Kegiatan ini memiliki tujuan yang harus benar-benar kita jalankan, untuk mencapai zero stunting di tahun 2024. Jadi kita harus sama-sama bekerjasama dengan satu tujuan, dalam supaya menekan penurunan stunting, ditingkat nasional termasuk di Lampung Selatan,” ujarnya.

Dalam arahannya Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan Hj.Winarni Nanang Ermanto mengatakan, strategi penurunan angka stunting sudah ditetapkan dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting sesuai PP No 72 Tahun 2021 dengan mendorong peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan terkait program penurunan angka stunting.

“Sejak ditetapkan Pepres No.72 tahun 2021 maka langkah terkait program penurunan stunting harus membentuk TPPS mulai dari tingkat pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa, dan khusus di tingkat desa harus dibentuk TPK (tim pendamping keluarga),” jelas Duta Swasembada Gizi Lamsel itu.

Sebagai motor dalam penanganan penurunan angka stunting di Lampung Selatan, Bunda Win begitu sapaannya, menekankan penurunan stunting harus benar-benar dijalankan oleh seluruh pemangku kepentingan. Hal ini agar target penurunan angka stunting nasional bisa segera tercapai termasuk didalamnya menargetkan zero stunting permanen pada tahun 2024 di Lampung Selatan.

“Saya perlu kerja keras dan kerjasama dari seluruh elemen pemerintahan daerah hingga tingkat desa dan keluarga, Bunda Win tidak bisa kerja sendiri untuk memajukan Lampung Selatan butuh gotong royong dari semua pihak,” ajaknya.

“Bukan infrastuktur saja yang sangat penting tetapi tidak kalah pentingnya memperhatikan pembangunan SDM. Di sini kita sama-sama akan menjadi patriot pencetak generasi unggul Lampung Selatan,” tambah bunda Win. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed